Ketika kita membicarakan tentang busana, maka yang tidak akan terlepas dari ingatan adalah masalah aurat. Aurat dan busana adalah kata yang selalu berhubungan dan tidak bisa dipisahkan, sebab aurat itu sendiri merupakan bagian anggota tubuh yang harus ditutupi. Sedangkan pakaian adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menutupi aurat, dan ini merupakan salah satu fungsi dari busana. Aurat merupakan bagian dari tubuh yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya, atau dengan apa yang telah diizinkan oleh Allah dan Rosul-Nya, baik laki-laki maupun perempuan.
Dalam perkembangnya, pakaian tidak lagi berfungsi sebagai penutup aurat, tapi pakaian hanya digunakan sebagai sarana tabarruj (membuka dan menampakkan sebagian anggota tubuh yang seharusnya ditutupi di hadapan orang yang bukan mahramnya), memamerkan pakaiannya yang bagus, mahal dan up to date. Para remaja banyak yang meniru cara berpakaian para artis dan selebritis agar dikatakan sebagai remaja masa kini yang trendy. Padahal sesuatu yang seperi itu belum tentu baik baik diri sendiri maupun orang lain.
Remaja melakukan hal ini, di karenakan kehidupan umat Islam saat ini telah terkontaminasi oleh kebudayaan-kebudayaan Barat yang tidak sesuai dengan konsep-konsep ajaran Islam. Dengan semangatnya mereka (Barat) mempropagandakan Westernisasi globalisasi di kalangan umat Islam yang menyebabkan para remaja kesulitan membedakan antara kebenaran dan kebatilan, kebajikan dan kemungkaran, sehingga kebudayaan barat banyak ditiru remaja Islam yang memiliki ilmu agama yang minim
Koentjoroningrat menyatakan “meniru gaya Barat berarti meniru secara berlebihan gaya pakaian orang Barat dengan cara mengikuti mode yang berubah cepat, meniru gaya bicara dan adat sopan santun pergaulan orang Barat dan seringkali ditambah dengan sikap merendahkan bahasa nasional dan adat sopan santun pergaulan Indonesia. Meniru pola-pola bergaul, pola berpesta, pola berekreasi, dan kebiasaan minum-minuman ala orang Barat, orang-orang Indonesia yang berusaha mengadaptasi gaya hidup kebarat-baratan seperti itu, sebaiknya kita sebut orang yang condong ke arah westernisasi. Orang seperti itu belum tentu modern dalam arti bahwa mentalitasnya modern, ia berbicara dengan gaya bahasa penuh ungkapan Belanda, Inggris memanggilnya istrinya “ling” (darling), disapa papi atau dadyoleh anak-anaknya, meminum bir bintang setiap pagi dan sore, pergi berdansa tiap hari sabtu, suka menonton midnight show, merayakan ulang tahun seluruh anggota keluarga dengan pesta-pesta mewah serta meriah dan sebagainya. Orang Indonesia seperti itu sebenarnya tidak mempunyai mentalitas yang diperlukan untuk modernisasi, maka sesungguhnya ia orang amat kolot”. (Kebudayaan : 135)
Islam adalah ajaran yang mengatur semua aspek kehidupan manusia. Islam juga menjunjung tinggi kaum wanita di dalam kehidupannya, sehingga bagaimana seharusnya wanita bersikap dan berbusana sudah diatur di dalam Al Qur’an dan As-Sunnah. Aturan ini dibuat bukan untuk membatasi ruang gerak wanita, melainkan digunakan untuk melindungi wanita dari godaan yang ada, menjaga kehormatan wanita dan untuk membedakan wanita muslimah dan yang jahiliyah. Di antara ketentuan syar’i busana muslimah adalah :
1. Wajib menutupi aurat dan seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan
“Perempuan itu apabila telah cukup umurnya tidak boleh dilihat dari padanya, kecuali muka dan telapak tangannya hingga pergelangan.” (HR. Abu Daud)
2. Tidak boleh berbau parfum atau wangi-wangian
”Wanita apabila memakai wangi-wangian, kemudian berjalan melalui majlis (laki-laki), maka dia itu begini dan begini yaitu pelacur“ (HR. Abu Daud & Tirmidzi).
Dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa Rosulullah Shalallohu ‘alaihi wa salam bersabda, ”Setiap mata seorang pezina dan perempuan yang memakai parfum dan melenggang melewati sebuah majlis, adalah yang seperti ini dan seperti ini”. Maksud Rosulullah adalah pezina (HR. Ahmad, Abu Daud, Al-Nasai dan At-Tirmidzi. Menurut At-Tirmidzi, Hasan Shahih).
Dalam riwayat yang berasal dari Abu Hurairoh, Rosulullah Rosulullah Shalallohu ‘alaihi wa salam bersabda, ”Setiap perempuan yang terkena harum-haruman (bukhur), maka janganlah dia shalat isya’ bersama kami.” (HR. Muslim).
3. Tidak boleh menyerupai busana laki-laki
“Telah berkata Ibnu Abbas : Rosulullah telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhori)
Dalam riwayat yang lain juga disebutkan “Bukan dari golongan kita, wanita-wanita yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai wanita.” (HR. Ahmad)
4. Tidak untuk mencari popularitas dunia
“Barang siapa mengenakan pakaian syahroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka” (HR. Ibnu Majah dan Abu Daud)
5. Harus lebar, tidak sempit dan tidak membentuk tubuh
Dari Usamah Ibnu Zayd, berkata, ”Rosulullah memberikan Al Qibthiyyah (satu jenis pakaian) yang tebal hadiah dari seseorang bernama Dahyah Al Kalbi. Pakaian itu aku berikan kepada istriku, lalu beliau bertanya, ”Mengapa kamu tidak memakai Al Qibthiyyah ?” Aku menjawab, “Aku memberikannya pada istriku.” Beliau melanjutkan, “Suruh ia menambahkan kain dalaman pada pakaian itu, karena aku khawatir kainnya tembus pandang sehingga menampakkan tulang belakangnya.”(HR. Ahmad dan Al-Bayhaqi, dengan sanad Hasan).
Rosulullah Shallallohu ‘alaihi wa salam memerintahkan kepada para perempuan untuk menambahkan kain dalaman di dalam Al-Qibthiyyah, yakni kain yang terletak di balik baju untuk menghindari tampaknya tubuh. Maka tidak diragukan lagi bahwa perintah ini menunjukkan sebuah kewajiban yang serius dan mendasar. Al-Syaukani menyatakan “Hadits tersebut menunjukkan bahwa wajib bagi perempuan untuk menutupi tubuhnya dengan pakaian yang tidak menampakkan lekuk tubuhnya, karena hal itu merupakan syarat bagi kewajiban menutupi aurat.”
6. Tidak boleh transparan atau tipis
“Dua orang ahli neraka yang belum pernah saya lihat adalah kaum yang memegang pecut bagai ekor lembu digunakan untuk memukul orang (tanpa alasan). Dan orang perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang (memakai busana transparan) bagaikan merayu-merayu, melenggak lenggok membesarkan kondenya (cemara) bagaikan punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk jannah dan tidak akan dapat mencium bau jannah, sedangkan bau jannah dapat dicium dari jarak yang sangat jauh.” (HR. Muslim)
Berkaitan dengan masalah di atas, Imam Abdul Barr menjelaskan “Yang dimaksud oleh Rosulullah Shallallohu ‘alaihi wa salam dengan busana tipis tersebut adalah busana yang tembus pandang, yaitu wanita yang sudah memakai pakaian, akan tetapi auratnya masih tampak.”
Ash Shabuni juga berkata “Para musaffir berkata “adalah wanita jahiliyyah seperti juga wanita jahiliyyah modern masa kini, lalu lalang di hadapan lelaki dengan dadan terbuka dan leher terbuka, dua tangannya terjulur, kadang badannya bergerak erotis atau rambutnya terurai untuk mendapatkan perhatian kaum lelaki. Sedangkan wanita muslimah menutupkan khumur mereka ke belakang, maka tinggallah bagian dadanya terbuka, kemudian kaum mukminat diperintahkan untuk menutup bagian dadanya sehingga tak tampak lagi dan memelihara mereka dari kejahatan.” Al Syayrazi berkata “Wajib menutup aurat dengan kain tebal, atau kulit atau bahan lain yang tidak sewarna dengan kulit manusia. Menutupi aurat dengan kain tipis yang sewarna dengan kulit manusia tidaklah diperkenankan, karena persyaratan menutupi aurat tidaklah terpenuhi”.
Tanpa kita sadari, memakai pakaian yang ketat ternyata dapat membahayakan tubuh kita. Para pakar kesehatan sudah mengingatkan bahwa seseorang yang memakai pakaian yang ketat, sepatu dengan hak tinggi, menindik telinga, kuping, hidung, lidah dan pusar, mungkin akan membuat seseorang tampak lebih modis. Tapi sebenarnya, hal itu malah dapat membahayakan kesehatan tubuhnya sendiri.
Hasil penelitian yang dilakukan di negara John Bull (Inggris), menyebutkan bahwa endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menurut John Dickson, seorang peneliti dari Wolfson Institute of Preventive Medicine London, perubahan tekanan pada tubuh akibat mengenakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu.
Selain itu, pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh, memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliranh darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Dampak dari pakaian ketat ini tidak hanya menyerang perempuan saja, tetapi pada laki-laki juga. Pada pria, pakaian ketat dapat menyebabkan turunnya jumlah produksi sperma, menyebabkan kanker testis, menekan perut, memperparah hernia, luka infeksi saluran pernafasan, tidak bisa bernafas dengan normal dan membuat kulit sulit bernafas karena pori-pori tertutup, sehingga menjadi lembab dan mudah terkena infeksi.
Penelitian terbaru yang diadakan di Inggris menyebutkan bahwa bra yang terlalu juga ketat dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan getah bening pada payudara dan ketiak. Pembengkakan inilah yang menyebabkan benjolan dan rasa nyeri pada wanita. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dengan mengenakan bra yang ketat akan membuat seorang wanita tampak lebih seksi dan cantik, tapi antara manfaat dan bahaya lebih banyak bahayanya, karena bra yang ketat dapat menyebabkan kanker payudara.
Berdasarkan penelitian Cawthorn (konsultan bedah Inggris), jumlah kasus nyeri payudara mengalami penurunan pada wanita yang tidak memakai bra. Di Inggris sendiri, hampir 75 % wanita yang mengenakan bra dengan ukuran yang tidak sesuai (1 atau 2 nomor lebih kecil untuk menaikkan payudara) sering mengalami payudara dan gangguan pada leher. Oleh karena itu, dia menganjurkan bagi wanita yang mengalami rasa nyeri dan kista (tumor jinak) payudara agar mengenakan bra yang sesuai dengan ukurannya.
Hampir sebagian besar remaja tidak menyadari bahwa dengan memakai sepatu high heels, kita akan mengalami berbagai gangguan kesehatan, di antaranya nyeri punggung, nyeri otot, patah tulang, nyeri sendi, kulit kaki lecet, melepuh, kelainan jari-jari kaki dan menjadikan postur tubuh jelek. Hasil survei di Universitas Tokyo, Jepang, memperlihatkan bahwa 23 % dari 500 wanita terjatuh akibat memakai sepatu jenis platform yang menyebabkan separuh dari mereka cidera dan 3 orang di antaranya mengalami patah tulang. Salah satu dari 3 orang yang mengalami cidera berat itu, menderita patah tulang tengkorak yang menyebabkannya meninggal. Bahkan beberapa negara menganggap sepatu platform merupakan salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas dikarenakan tidak mengetahui kedalaman pedal rem.
Jangan sampai kamu ikut-ikutan model berpakaian yang sedang menjamur di masyarakat. Bertindaklah dengan bijaksana, kenakanlah pakaian yang aman dan nyaman bagi tubuh, jangan sampai mengabaikan masalah kesehatan kalau hanya agar tidak dibilang ketinggalan jaman.