1. MENGENAL TANAMAN PARIA
Paria yang di Jawa Tengan sering disebut pare, Jawa Barat paria, termasuk tanaman setahun yang merambat/menjalar dengan perantaraan alat pilin (seperti spiral). Batangnya panjang dan kecil jika dibiarkan cabangnya banyak. Daunnya agak lebar dan menjari. Buahnya berwarna hijau dan ada juga yang berwarna putih. Jika sudah tua warnanya merah kekuning-kuningan (orange). Pada kulit buah terdapat bintil-bintil seperti jerawat yang besar-besar. Besar dan panjang buah paria tergantung jenisnya.
2. MANFAAT BUAH PARIA
Pada umumnya buah paria dimanfaatkan orang sebagai bahan pendamping makan nasi. Rasanya pahit sehingga dapat merangsang selera makan. Selain itu, paria memperlancar pencernaan, menyembuhkan penyakit demam dan malaria. Daunnya dapat menurunkan demam pada balita dengan cara dibalurkan dengan bantuan air. Buah paria dimakan dengan dibuat sambel goring, rending, dilalab dengan direbus dahulu, dan dapat pula dipakai campuran baso tahu. Dalam tubuh paria dapat menambah kesehatan karena banyak mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. hampir setiap orang menyukai buah paria.
3. LINGKUNGAN YANG COCOK UNTUK PERTUMBUHAN PARIA
Pada umumnya tanaman paria sangat cocok ditanam di dataran rendah, tetapi dapat tumbuh samapi ketinggian 1.000 m di atas permukan laut. Namun, jika ditanam di daratan tinggi, biasanya berbuah kecil-kecil dan kurang normal sehingga hasilnya pun kurang baik. Meskipun tanaman paria tidak memerlukan perawatan yang khusus, ada syarat-syarat itu, antara lain, sebagai berikut.
· Tanahnya gembur banyak mengandung humus (serasah-serasah dedaunan yang sudah lapuk).
· Derajat keasaman tanahnya (pH0 antara 5-6. Untuk mengetahuinya dapat ditanyakan kepada dinas-dinas pertanian setempat.
Waktu bertanam yang baik adalah pada awal musim hujan (bulan September/Oktober) atau pada awal musim kemarau (bulan Maret/April). Paria tidak menyukai tanah-tanah yang menggenang air. Paria tidak banyak memerlukan sinar matahari penuh sehingga dapat ditanam di lahan-lahan pekarangan.44
a. Paria Putih
Buahnya bulat panjang, besar, dan berwarna putih. Pada permukaan kulitnya terdapat bintil-bintil seperti jerawat yang sangat besar. Jenis inilah yang banyak diusahakan petani dalam skala yang luas dan banyak digemari orang, karena rasanya kurang pahit.
b. Paria Hijau
Buahnya lonjong, kecil, berwarna hijau dengan bintil-bintil yang agak halus. Rasanya pahit. Jenis ini banyak dibudidayakan di pekarangan rumah, karena daunya dapt menyembuhkan penyakit panas dan demam pada balita dengan cara dibalurkan.
c. Paria Belut
Buahnya bulat dan panjang sekali hingga dapat mencapai 60 cm. warnanya hijau tua dan tidak berbintil-bintil. Rasanya tidak begitu pahit. Jenis ini sering dibudidayakan dalam skal yang luas. Paria belut ini banyak sekali dibudidayakan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Keterangan :
a. Paria Putih : warna putih, buah besar, rasa kurang pahit.
b. Paria Hijau : warna hijau, buah kecil, rasa pahit.
c. Paria Belut : warna hijau tua, buah besar dan panjang, rasa kurang pahit.